Pada artikel kali ini kita akan belajar dari seorang pemain
basket terkenal yang ternyata mempunyai pengalaman yang sangat berharga pada
masa kecilnya. Sehingga kita dapat belajar dari pengalaman tersebut untuk
mebuka pikiran kita agar dapat menghargai diri kita sendiri.
Michael Jordan |
Pada saat dia berusia 13 tahun, ayahnya memberikan Jordan
sehelai pakaian bekas dan bertanya “menurut pendapatmu, berapakah nilai jual
pakaian ini?”
Michael Jordan menjawab, “Sepertinya hanya bisa dijual 1
dollar”
Lalu ayahnya berkata, “Bisakah pakaian ini dijual dengan
harga 2 dollar? Jika kamu berhasil menjualnya, maka kamu sudah sangat membantu
ayah dan ibumu mencukupi kebutuhan dirumah.”
Dengan perasaan ragu-ragu, Michael Jordan menganggukkan
kepalanya dan berkata “Baiklah saya akan mencoba untuk menjualnya, tetapi saya
tidak berjanji mampu menjualnya.”
Maka dengan berhati-hati sekali Michael Jordan mencuci
pakaian tersebut sampai bersih. Karena saat itu dia tidak mempunyai seterika
untuk merapikan pakaian, lalu dia merapikannya dengan papan datar dan
menjemurnya. Keesokan harinya, michael jordan bergegas membawa pakaian tersebut
ke stasiun bawah tanah yang sangat ramai orang. Setelah menawarkan pakaian bekas tersebut
selama 6 jam, akhirnya pakaian tersebut laku terjual dengan harga 2 dollar.
Lalu dia bergegas pulang dan memberikan uang tersebut kepada ayahnya.
Dari pengalaman tersebut, michael jordan setiap hari mencari
pakaian bekas untuk dijualnya kembali. Setelah berjalan sepuluh hari, ayahnya
menemuinya dan memberikan sepotong pakaian bekas lagi kepadanya dan berkata “Mampukah
kamu mencari cara untuk menjual pakaian ini bisa senilai 20 dollar?”
Maka kata Jordan, “bagaimana mungkin aku dapat menjual
pakaian ini? Setahuku pakaian ini hanya mampu terjual senilai 2 dollar”
Lalu jawab ayahnya “Cobalah untuk menjualnya terlebih
dahulu, mungkin ada jalan lain agar terjual senilai 20 dollar.” Maka dengan
terpaksa jordan menyanggupi untuk menjual pakaian tersebut senilai 20 dollar.
Dengan berpikir keras mencari cara, akhirnya jordan
mendapatkan sebuah ide untuk meminta bantuan sepupunya yang sedang belajar
melukis untuk menggambarkan Donal Bebek dan mickey mouse yang sangat lucu di
pakaian yang diberikan ayahnya tersebut.
Setelah pakaian tersebut sudah tergambar dengan baik, lalu
Jordan menawarkan pakaian tersebut di sekolahan anak orang kaya. Tidak lama
kemudian, seseorang anak orang kaya menginginkan pakaian tersebut dan mau
membelinya dengan harga 20 dollar beserta tips untuk jordan senilai 5 dollar.
Jadi saat itu jordan mampu mengantongi uang senilai 25 dollar. Bahkan nilai 25
dollar tersebut sama dengan nilai upah ayahnya bekerja selama sebulan.
Setibanya jordan sampai rumah dengan hasil yang dia
dapatkan, lalu ayahnya memberikan sepotong pakaian lagi kepada nya dan berkata “
Dapatkah kamu menjual pakaian ini dengan harga 200 dollar?”, tanpa keraguan
jordan langsung menyanggupinya dan mencari cara untuk dapat menjualnya.
Setelah dua bulan kemudian, kebetulan Farah Fawcett seorang
artis “Charlie Angels” sedang melakukan promo di New York. Pada saat konferensi pers selesai, Jordan
langsung menerobos pihak keamanan untuk meminta tanda tangan dari artis
tersebut. Dengan rasa iba dan kepolosan Jordan, akhirnya Farah Fewcett mau
menandatangani pakaian tersebut.
Lalu dengan rasa bahagianya jordan mendapatkan tanda tangan
artis tersebut, dia berteriak “ini adalah sehelai baju yang sudah di tanda
tangan oleh Miss Farah Fewcett, baju ini saya jual senilai 200 dollar”. Jordan
pun melelang pakaian tersebut kepada para penggemar Farah Fawcett dan akhirnya pakaian
tersebut laku terjual dengan nilai 1200 dollar.
Sesampainya Jordan dirumah, dia menceritakan kepada ayahnya
atas keberhasilannya dalam menjual pakaian tersebut hingga terjual 1200 dollar.
Mendengar hal tersebut ayahnya langsung meneteskan airmata dan berkata “Terimakasih
sudah sangat membantu kedua orangtua mu untuk mencukupi kebutuhan hidup
sekeluarga”
Lalu pada malam itu, Jordan tidur bersama ayahnya dan
ayahnya bertanya kepadanya “Pengalaman apakah yang dapat kamu pelajari dari menjual
pakaian tersebut?”
Lalu Jordan menjawab “Selama kita mau mencoba berpikir,
pasti ada cara untuk mengatasinya.”
Setelah ayahnya mendengar jawaban dari Jordan, ia
menganggukkan kepala lalu kemudian menggelengkan kepala. Sebenarnya jawaban mu
tersebut benar, tetapi bukan itu yang ingin aku maksudkan kepadamu. Ayah hanya ingin
memberikan pelajaran kepadamu, kalau pakaian bekas saja bisa kamu naikkan
harganya menjadi berlipat-lipat nilainya, terlebih lagi bila kita sebagai
manusia yang hidup? Mungkin warna kulit kita berwarna hitam dan keadaan kita sangat miskin, tetapi apa yang membedakannya?
Pada saat itulah Jordan mendapatkan pelajaran yang sangat
berharga, seakan-akan dirinya menjadi penuh harapan setelah mendengar perkataan
ayahnya tersebut. Dalam hatinya berkata “sehelai pakaian saja dapat aku naikkan
nilai jualnya, terlebih lagi diriku sendiri yang dapat menjadikan pakaian
tersebut bernilai tinggi. Jadi tidak ada alasan lagi aku meremehkan diriku
sendiri.”
Maka sejak saat itulah Jordan merasa bahwa nanti di masa
depannya akan indah dan penuh harapan. Hingga saat ini namanya masih terkenal
sebagai pemain basket yang berprestasi luar biasa.
Jangan pernah anggap remeh kehidupan kita, potensi yang kita
punyai sangatlah besar jika benar-benar digali. Diri kita lebih berharga dari
sebuah nilai barang, jangan pernah mau dianggap remeh oleh orang lain.
Tunjukkan dengan belajar dan bekerja keras untuk menunjukkan betapa berharganya
diri kita. Semoga kisah nyata tersebut dapat memotivasi Anda untuk kehidupan
yang lebih baik.
0 Response to "Pelajaran Berharga Dari Kisah Nyata Michael Jordan"
Post a Comment